Jenis - jenis Manga

Jumat, 28 Mei 2010

Shonen
Adalah manga Boy atau manga khusus untuk laki-laki,
biasanya berisi penuh adegan pertarungan, aksi atau petualangan, dan biasanya ditandai dengan adegan pertempuran besar.
Lebih ditujukan untuk pembaca laki-laki usia 8-18 tahun.
Manga jenis ini adalah manga yang paling populer di kalangan remaja.
Manga seperti "Naruto", "One Piece" dan "Eyeshield 21" termasuk dalam kategori ini.

Shoujo
Adalah manga Girls atau manga khusus untuk perempuan,
biasanya berisi kisah kehidupan sekolah, persahabatan, kurang berorientasi aksi, dan banyak unsur romantis.
Shoujo manga biasanya diarahkan untuk pembaca perempuan usia 12-18 tahun.
Manga seperti "Sailor Moon", "Love Hina", dan "Chobits" adalah salah satu judul yang paling populer dalam kategori Shoujo.

Seinen
Seinen manga adalah seri manga yang ditujukan untuk pembaca pria usia 18-30 tahun.
Dibandingkan dengan variasi pada gaya komik Shonen, Seinen lebih banyak mengandung adegan kekerasan, gambarnya lebih grafis dan banyak situasi dewasa.
"AKIRA" adalah contoh yang sangat baik dari manga Seinen.

Josei
Adalah manga Womens atau manga yang lebih ditujukan untuk perempuan muda dan ibu rumah tangga, dari usia 21-30.
Manga tersebut hampir mirip seperti Opera Sabun.

Hentai
Secara harfiah berarti "pervert" manga.
Hentai mengacu pada komik porno dan kartun. Banyak adegan khusus dewasa dalam manga jenis ini.
Jadi, kategori ini lebih ditujukan untuk pembaca usia dewasa.

Jidaigeki
Adalah jenis manga Bersejarah, biasanya dikemas dengan baik, oriental, dan lebih berorientasi tentang pertempuran.
"Lone Wolf dan Cub", dan "Rurouni Kenshin" adalah contoh manga kategori ini.

Mecha
Mecha manga mengacu pada cerita "Giant Robot" seperti "Gundam", "Voltron", dan "Big O."
Manga tersebut biasanya berorientasi aksi dengan perkelahian besar, banyak ledakan, dan cenderung memiliki semacam tujuan "menyelamatkan dunia".

Bishoujo
Adalah jenis manga yang sangat populer, penuh dengan gadis-gadis manis dan atau hewan lucu.
Lebih ditujukan untuk pembaca perempuan.
Seri yang termasuk dalam kategori ini adalah "Hamtaro", dan "Hello Kitty".

Bishonen
Kategori ini mengusung kisah "Beautiful boy" atau karakter cowok yang manis dan cantik.
Manga yang ditujukan untuk gadis remaja, karena menampilkan tokoh cowok cantik yang biasa disebut Bishi.
Seri yang masuk dalam kategori ini termasuk "Peach Girl", dan "X/1999" oleh CLAMP.

Shoujo-AI
Secara harfiah berarti "cinta anak perempuan" yang mencakup hubungan cinta antar perempuan, *perempuan dengan perempuan* biasanya penuh adegan tingkat romantis. Hal itu dikenal dengan istilah 'Yuri'.

Shonen-AI
Secara harfiah berarti "cinta anak laki-laki", dengan cerita yang mencakup hubungan pria dengan pria, biasanya pada tingkat romantis. Hal itu dikenal dengan istilah 'Yaoi'. Tetapi, untuk Shonen Ai, gaya ceritanya agak menyerempet ke Yaoi. Sedangkan Yaoi sendiri adalah murni kisah cinta sesama jenis (laki-laki).
Contoh manga Shonen Ai adalah "Hanakimi", sedangkan contoh manga Yaoi adalah "Loveless"

Kodomo
Manga for Children, yang ditujukan untuk anak usia 6-10 tahun, sebuah cabang dari Bishoujo, Shonen, atau gaya shoujo.
Yang termasuk dalam manga Kodomo adalah "Pokemon" dan "Digimon".
Baca selengkapnya :) - Jenis - jenis Manga

Sejarah Anime

Anime adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan film animasi/kartun Jepang. Kata tersebut berasal dari kata animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang menjadi animeshon. Kata tersebut kemudian disingkat menjadi anime. Meskipun pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang.

Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek (hanya berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.

Selain Oten dan Seitaro, ada juga beberapa animator lain seperti, Junichi Kouichi (Hanahekonai Meitou no Maki, 1917), Sanae Yamamoto (Obasuteyama, 1924), Noburo Ofuji (Saiyuki, 1926 dan Urashima Taro, 1928), Yasushi Murata (Dobutsu Olympic Taikai, 1928). Pada saat itu, muncul pula anime pertama yang mempunyai sekuel yaitu Sarugashima (1930) dan kelanjutannya yaitu Kaizoku-bune (1931).

Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.

Dalam tahun 1943 Masaoka bersama dengan seorang muridnya, Senoo Kosei, mereka membuat kurang lebih lima episode anime berjudul Momotaro no Umiwashi (Momotaro, the Sea Eagle). Anime yang ditayangkan ini merupakan anime Jepang pertama dengan durasi lebih dari 30 menit (short animated feature film). Mendekati akhir dari Perang Pasifik, yaitu pada bulan April 1945, Senoo telah membuat dan menampilkan kurang lebih sembilan episode anime yang merupakan karya besarnya, Momotaro: Umi no Shinpei (Momotaro: Devine Soldier of the Sea).

Anime ini merupakan anime Jepang pertama yang berdurasi panjang, yaitu sekitar 72 menit (animated feature film). Keduanya adalah anime propaganda yang mengadaptasi dari cerita legenda terkenal Jepang, Momotaro, dan merupakan salah satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.

Noburo Ofuji juga pernah mencoba membuat anime yang berwarna. Pada saat itu ia membuat anime Ogon no Hana (1930) dengan hanya 2 warna, tetapi tidak pernah dirilis. Anime pertama yang dirilis dengan warna baru muncul lama setelah itu yaitu Boku no Yakyu (194 8) karya Megumi Asano.

Setelah Perang Dunia II, industri anime dan manga bangkit kembali berkat Osamu Tezuka. Orang yang dijuluki “God of Manga” ini pada saat itu baru berusia sekitar 20 tahun dan karyanya adalah Shintakarajima yang muncul pada tahun 1947. Hanya dalam beberapa tahun saja, Tezuka kemudian menjadi sangat terkenal.
Baca selengkapnya :) - Sejarah Anime

Komikus AS Jiplak Bleach

Rabu, 26 Mei 2010

Beberapa bulan yang lalu, fans Bleach di berbagai penjuru dunia meradang. Mereka nggak terima karya mangaka favorit mereka, Kubo Tite, diplagiat komikus asal Amerika Serikat, Nick Simmons. Berawal dari aksi protes segelintir fans di sebuah komunitas, gerakan menentang publikasi komik Incarnate milik Nick pun meluas.


Bukti-bukti plagiarisme yang dilakukan Nick dikumpulkan para fans. Bahkan saking niatnya, mereka melakukan overlay artwork Kubo dan Nick untuk menunjukkan akurasi. Gambar-gambar tersebut diunggah di berbagai fansite Bleach, komunitas, forum, dan blog pribadi.



Surat protes pun dilayangkan fans kepada penerbit Incarnate, Radical Publishing, lengkap dengan bukti-buktinya. Radical segera merespons keberatan yang diajukan fans. Penerbit yang berbasis di Los Angeles itu menghentikan penerbitan Incarnate dan berjanji mengusut masalah tersebut.


Kalau Nick sekedar terinspirasi sih, fans nggak akan murka. Masalahnya, putra bassis KISS Gene Simmons itu nggak tanggung-tanggung dalam meniru Bleach. Mulai dari panel, design karakter, dialog, hingga style pertarungan pun dicopy.



Fans pun menemukan bukti bahwa Bleach bukan satu-satunya manga yang menjadi basis Incarnate. Infestigasi lebih jauh menunjukkan bahwa Nick juga 'mengadopsi' design karakter Crocodile (One Piece), design karakter Allucart (Hellsing), gambar adegan pertarungan dari Deadman Wonderland, dan design karakter Lupin the 3rd. Beberapa kemiripan karakter dan adegan dari Neon Genesis EvanGelion, Naruto, Fullmetal Alchemist juga ditemukan fans. Bahkan, salah satu karakter dalam Incarnate sama dengan Fanart karya Chaos Void di Devianart.



Nick, lewat publisisnya, memberikan tanggapan. Tapi, pernyataan itu nggak mencerminkan rasa bersalah Nick. Secara implisit, dia membantah telah melakukan plagiarisme. Dia nggak mengingkari bahwa Bleach merupakan karya favoritnya.



Sementara itu, Kubo yang dihubungi fans via Twitter tampak lebih santai menanggapi isu serius itu. Dalam akun Twitter-nya, Kubo mengatakan, "Fakta bahwa anak Gene Simmons adalah mangaka lebih membuatku kepikiran jika dibandingkan dengan apakah dia benar-benar mengopi karyaku atau nggak."

Baca selengkapnya :) - Komikus AS Jiplak Bleach